Ransum Harian PDDB - Mengejar Pengakuan
Terakhir diperbaharui: 26 November 2018
Ransum Harian PDDB
Selasa, 27 November 2018
Hari Peringatan St. Yakobus dari Persia, Martir
St. Virgilius, Uskup dan Pengaku Iman
Bacaan I: Why.14:14-20
Bacaan Injil: Luk.21:5-11
Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang kamu lihat di situ — akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Luk 21:5-6)
Mengejar Pengakuan
Refleksi:
Akhir jaman atau kematian, salah satu dari dua hal tersebut merupakan sesuatu yang akan dihadapi setiap manusia. Akan tetapi, manusia seringkali lupa atau terlalu terlena dengan kehidupan di dunia ini. Kita merencanakan studi tinggi, pernikahan, perjalanan ke luar negeri, bisnis, karir yang baik dengan maksimal. Kita tidak ingat bahwa pada kesudahannya bukanlah kesuksesan dunia yang dibutuhkan untuk memasuki Kerajaan Allah. Bukan karir dan bisnis yang sukses yang akan menjadikan kita sebagai tuaian yang baik. Maka kita patut berjaga-jaga sehingga ketika saatnya tiba, kita akan dikaruniai mahkota kehidupan.
Sharing iman:
Sejak kecil, ketika sedang mendatangi tempat-tempat wisata yang indah, saya seringkali kagum akan kreasi dari tangan manusia. Candi, kastil, dan segala peninggalan dari jaman dahulu yang dibangun begitu tinggi dan megah, padahal segala peralatan berat untuk membangun sangat minim dan belum seperti sekarang. Saya berpikir, keren sekali ya manusia jaman dulu.
Akan tetapi, belakangan ini pandangan dan pikiran saya menjadi berbeda ketika melihat bangunan-bangunan tersebut. Yang saya pikirkan bukan manusianya tetapi Penciptanya. Manusia bisa membangun itu semua dengan bagus, tetapi yang memberi akal budi pada manusia adalah Tuhan yang Maha Besar. Lalu ketika saya melihat ke sekeliling, yang memberi segala keindahan alam di sekitar bangunan indah itu adalah Tuhan.
Setelah segala kekaguman itu, saya pun teringat bahwa pada akhir jaman nanti, semua keindahan dunia ini akan lenyap. Betapa kecilnya manusia termasuk saya. Terkadang, saya lupa bahwa hidup di dunia hanya sementara. Saya fokus pada hal-hal kecil, saya bisa marah dan sedih karena hal-hal kecil, benar-benar tidak mencerminkan perilaku pengikut Kristus yang berjaga-jaga senantiasa.
Seperti contoh kejadian ketika saya kuliah dulu, saya selalu mendapatkan nilai A dan B untuk semua mata kuliah. Saya sangat ingin mendapatkan gelar cum laude untuk membuat orang tua saya bangga. Sampai suatu ketika, di semester akhir, tiba-tiba ada satu orang dosen yang memberikan saya nilai C tanpa penjelasan. Yang saya ingat, ketika itu, kelas dosen ini seringkali kosong. Seperti ketika hujan deras, kelas hanya diisi 5 orang mahasiswa dan saya termasuk salah satunya. Saya selalu tekun dalam semua tugas dan ujian. Lalu mengapa ujian saya dinilai secara subjektif tanpa alasan? Sampai sekarang saya tidak tahu jawabannya. Sayangnya saat itu saya jadi down dan kecewa karena hal kecil.
Pengalaman demi pengalaman dalam hidup saya mengajarkan bahwa mengejar pengakuan manusia ibarat membangun bangunan indah yang akan runtuh pada suatu saat nanti. Pengakuan manusia adalah hal duniawi dan hanya sementara. Pengakuan tersebut tidak akan bisa membawa saya memasuki Kerajaan Allah. Harusnya saya mencari pengakuan dan melakukan segala sesuatu untuk Tuhan. Seperti kata Paulus dalam Kitab Kolose 3:23 "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Maka setiap pengalaman itu pun mengajarkan saya berulangkali, hingga saya sadar, bahwa pengakuan Tuhan lah yang seharusnya saya kejar. Membuat-Nya tersenyum, itulah yang harus saya lakukan. Ketika saya membuat-Nya tersenyum, tentu orang-orang di sekitar saya pun akan ikut tersenyum.
Doa:
Puji dan syukur ya Tuhan, Kau tidak pernah lelah mengajarkan aku untuk berjalan menuju Kerajaan-Mu. Dan ketika aku tersesat, Kau selalu ada untuk mengingatkan aku. Pimpinlah aku ya Tuhan, karena aku ingin mengikuti Engkau sepanjang hidupku. Amin.
Penulis: BHA-PDDB
Anda merasa konten halaman ini menarik & bermanfaat juga bagi orang lain?
Yuk, bantu sebarkan kabar baik! Like & Share halaman ini dengan KLIK tombol di bawah ini: