YOUCAT 262 - Apa yang diperlukan untuk melakukan perkawinan sakramental Katolik?
Terakhir diperbaharui: 18 May 2017
Sebuah perkawinan sakramental memerlukan tiga unsur: (a) persetujuan bebas, (b) penegasan kesatuan eksklusif seumur hidup, dan (c) keterbukaan terhadap hadirnya anak-anak. Hal yang paling mendalam tentang perkawinan Kristen, bagaimanapun, adalah pemahaman pasangan: "Kami adalah gambar hidup dari cinta antara Kristus dan Gereja."
Syarat unitas (kesatuan) dan indisolubilitas (tak terceraikan) adalah dasar utama untuk menentang poligami, yang secara kristiani dipandang sebagai pelanggaran dasar terhadap kasih dan hak asasi manusia; juga menentang apa yang bisa disebut "poligami beruntun", yakni serangkaian hubungan cinta tanpa ikatan yang tidak pernah mencapai komitmen. Kesetiaan perkawinan memerlukan kesediaan untuk memasuki kesatuan seumur hidup, yang tidak mencakup hubungan di luar perkawinan. Keterbukaan terhadap kesuburan berarti bahwa pasangan yang menikah secara kristiani bersedia menerima anak-anak yang dianugerahkan Allah kepada mereka. Pasangan yang tidak memiliki keturunan dipanggil Allah untuk "berbuah" dalam cara lain. Perkawinan tidak sah jika tidak meliputi ketiga unsur di atas.
Anda merasa konten halaman ini menarik & bermanfaat juga bagi orang lain?
Yuk, bantu sebarkan kabar baik! Like & Share halaman ini dengan KLIK tombol di bawah ini: