YOUCAT 255 - Apa yang terjadi dalam tahbisan diakon?
Terakhir diperbaharui: 08 May 2017
Dalam tahbisan diakon, si calon diangkat untuk pelayanan khusus dalam sakramen Tahbisan. Dia menghadirkan Kristus yang datang "bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28). Dalam liturgi tahbisan, tertulis tugas diakon: "Sebagai pelayan Sabda, altar, dan amal kasih, Diakon akan menjadikan dirinya hamba bagi semua."
Diakon pertama adalah martir Santo Stefanus. Ketika Para Rasul merasa kewalahan atas banyaknya tugas pelayanan, mereka menunjuk tujuh orang "untuk melayani meja". Lalu, mereka ditahbiskan. Ynag pertama disebut adalah Stefanus: "Penuh kasih karunia dan kuasa", dia melakukan banyak hal untuk iman yang baru dan bagi mereka yang miskin dan menderita. Selama berabad-abad, diakon semata-mata merupakan tingkat tahbisan dalam imamat, namun sekarang merupakan panggilan bebas, baik bagi kaum selibat maupun laki-laki yang menikah. Di satu sisi, hal ini menekankan kembali pelayanan sebagai karakteristik Gereja, di sisi lain, dapat membantu tugas para imam seperti pada Gereja Perdana, dengan melakukan pelayanan pastoral dan sosial. Tahbisan diakon juga merupakan lambang seumur hidup dan tidak dapat dibatalkan pada laki-laki yang ditahbiskan.
Anda merasa konten halaman ini menarik & bermanfaat juga bagi orang lain?
Yuk, bantu sebarkan kabar baik! Like & Share halaman ini dengan KLIK tombol di bawah ini: