Renungan Harian APP KAJ 2017 - Kebenaran
Terakhir diperbaharui: 05 April 2017
Rabu, 5 April 2017
Hari biasa Pekan V Prapaskah
Dan.3, 14-20.24-25.28; Dan. 3:52,53,54,55,56;
Yoh. 8:31-42
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh. 8: 31-32)
Kutipan Injil hari ini memberitahukan kepada kita bahwa Yesus berbicara dengan orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya. Orang-orang Yahudi membagi dunia ini menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah anak-anak Abraham yaitu orang-orang Yahudi sendiri. Kelompok kedua adalah orang-orang bukan Yahudi. Orang-orang Yahudi bangga akan leluhur mereka Abraham. Tetapi mereka melupakan bahwa semua manusia sama di hadapan Tuhan bila orang itu tidak terus hidup di dalam dosa. Yesus mengoreksi pendapat orang-orang Yahudi itu dengan menjelaskan perutusan-Nya di dunia yaitu menjadi raja kebenaran. Siapa pun yang mencari kebenaran dan tetap tinggal di dalamnya adalah murid-murid-Nya tanpa memperhitungkan dari kelompok sosial mana mereka berasal. Semua orang yang hidup di dalam kebenaran adalah milik-Nya.
Sebagai murid Kristus yang sejati, kita harus benarbenar konsisten untuk tetap tinggal di dalam firman-Nya. Kalau kita tetap tinggal di dalam firman-Nya, maka kita akan mengetahui kebenaran. Kebenaran itu akan memerdekakan kita dari belenggu dosa. Kemerdekaan dari dosa-dosa menjadikan kita anak-anak Allah. Tindakan kita selalu dilandasi oleh nilai keadilan dan kasih untuk menghormati martabat manusia. Sebaliknya, mengabaikan nilai keadilan dan cinta, kita tetap berada di dalam dosa. Kita hidup bukan selaku orang mereka, tetapi diperbudak oleh dosa, sehingga dikenal sebagai hamba dosa.
Hidup sebagai hamba dosa berarti kita menjadi budak dosa. Tandanya hidup kita diwarnai oleh sikap, perilaku, dan tindakan yang tidak mengedepankan nilai-nilai perikemanusiaan, seperti: sikap acuh tak acuh, tidak peduli terhadap segala kesombongan dan manipulasi, tidak menghormati hak azasi manusia, membiarkan dosa berkuasa di dalam hidup kita. Yesus mampukan kami untuk melepaskan diri dari status budak dosa, dan jadikan kami sebagai orang merdeka untuk melakukan kebenaran: “Jikalau kamu tetap di dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid- Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh. 8: 31-32).
Pertanyaan reflektif:
Apakah kita tetap konsisten untuk mengikuti Yesus Kristus dengan berpegang pada firman kebenaran seperti yang disampaikan pada hari ini?
Marilah berdoa:
Tuhan, jangan biarkan kami hidup sebagai budak dosa. Kuasailah pikiran, perkataan, dan perbuatan kami agar kami menjadi anak-anak merdeka di dalam firman-Mu, sehingga mampu mengamalkan tema APP-KAJ 2017 dari Sila ke dua Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Amin.
(A. Widyahadi Seputra)
Anda merasa konten halaman ini menarik & bermanfaat juga bagi orang lain?
Yuk, bantu sebarkan kabar baik! Like & Share halaman ini dengan KLIK tombol di bawah ini: