Renungan Harian APP KAJ 2017 - Mencari Tuhan Setiap Waktu
Terakhir diperbaharui: 20 March 2017
Senin, 20 Maret 2017
Hari Raya S. Yusuf, Suami SP Maria
2Sam. 7:4-5a, 12-14a, 16; Mzm. 89:2-3,
4-5,27,29; Rm 4:13,16-18,22; Luk. 2:41-51a
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidak tahukah kamu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku? (Luk. 2:49)
Kisah tentang Yesus hilang dan ditemukan kembali di Bait Allah, spontan mengingatkan pengalaman anak yang hilang di sekitar Monas dan ditemukan kembali di komplek gereja Katedral , Jakarta. Pada suatu Minggu pagi sepasang suami-isteri muda pergi ke Monas untuk berolahraga pagi. Ia membawa anaknya yang berusia 6 tahun. Begitu ramainya suasana di Monas membuat pasangan tersebut asyik bersenam dan lupa anaknya. Anaknya tersebut bermain sendiri dan tanpa sadar semakin menjauh dari Monas. Karena kebingungan dan takut rupanya ia berjalan terus dan tahu-tahu sampai di jalan depan Hotel Borobudur. Perjalanan cukup jauh dan sulit dibayangkan bagaimana anak itu sampai di sekitar Hotel Borobudur. Ia menangis dan “ditemukan” oleh sepasang suami-isteri yang hampir lanjut usia. Pasangan tersebut membawa anak itu ke gereja Katedral sambil mohon bantuan untuk diinformasikan lewat radio supaya orangtuanya mendengarnya dan mengambilnya di gereja Katedral. Singkat cerita, orangtua yang bingung karena anaknya hilang pergi ke Katedral untuk mengambil anaknya. Sambil menangis Ibunya merangkul anak tadi. Mereka bersyukur karena anaknya ditemukan kembali.
Ada kemiripan pengalaman Bunda Maria dan St. Yusup yang kehilangan Yesus kecil dengan orangtua yang senam di Monas tadi. Mereka bingung, tidak tahu apa yang terjadi; ada perasaan bersalah namun terus mencari anaknya yang hilang. Akhirnya kegembiraan dialami setelah Yesus ditemukan kembali. Pengalaman yang sama dirasakan oleh pasangan yang menemukan anaknya di komplek Katedral.
Beriman adalah proses dan pengalaman hidup untuk mencari dan mengalami kehadiran Tuhan. Betapa sering dalam proses tersebut tidak mengerti apa yang sedang dialami. Bahkan sering sampai bertanya di mana Engkau Tuhan. Dalam situasi seperti ini kita diajak untuk tidak menyerah dan tidak putus asa. Kita jalani hidup dengan tekun. Kita percaya pada saatnya kehadiran Tuhan dan berkat-Nya akan dialami/dirasakan. Orang beriman diajak terus menerus tekun mencari Tuhan dalam setiap peristiwa hidup, termasuk dalam kesulitan dan penderitaan yang sedang dialami sambil percaya dan berharap pada saatnya kasih dan berkat Tuhan menjadi nyata.
Pertanyaan Reflektif:
Belajar dari renungan di atas bagaimana selama ini aku menjalani hidup sebagai orang beriman? Pasti sering menjumpai pengalaman kebingungan, tidak mengerti mengapa peristiwa sulit dan sedih terjadi. Apakah aku lebih sering menyerah dan putus asa? Pernahkah karena yakin akan karena kebaikan Tuhan aku bangkit melanjutkan kehidupan dengan penuh syukur dan pengharapan.
Marilah berdoa:
Bapa di surga yang mahabaik sertailah dan tuntunlah aku dalam setiap langkah hidupku. Jangan biarkan aku berjalan sendirian sampai mengalami kebingungan dan keputusasaan. Anugerahkanlah rahmat ketekunan dan kesetiaan agar dapat mengalami kehadiran dan kasih-Mu dalam setiap peristiwa hidup. Buatlah aku tekun mencari Engkau karena pada saatnya aku akan menemukan Engkau.
(RD Y. Purbo Tamtomo)
Anda merasa konten halaman ini menarik & bermanfaat juga bagi orang lain?
Yuk, bantu sebarkan kabar baik! Like & Share halaman ini dengan KLIK tombol di bawah ini: